Pembangunan yang
berkelanjutan sangat penting untuk diaplikasikan di era modern ini. Maksud dari
pembangunan yang berkelanjutan adalah:
1. Environmental Sustainability:
a. Ecosystem
integrity
b. Carrying
capacity
c. Biodiversity
Yaitu pembangunan yang
mempertahankan sumber daya alam agar bertahan lebih lama karena memungkinkan
terjadinya keterpaduan antarekosistem, yang dikaitkan dengan umur potensi vital
sumber daya alam dan lingkungan ekologis manusia, seperti iklim planet,
keberagaman hayati, dan perindustrian. Kerusakan alam akibat eksploitasi sumber
daya alam telah mencapai taraf pengrusakan secara global, sehingga lambat
tetapi pasti, bumi akan semakin kehilangan potensinya untuk mendukung kehidupan
manusia, akibat dari berbagai eksploitasi terhadap alam tersebut.
2. Social Sustainability:
a. Cultural
identity
b. Empowerment
c. Accessibility
d. Stability
e. Equity
Yaitu pembangunan yang
minimal mampu mempertahankan karakter dari keadaan sosial setempat. Namun, akan
lebih baik lagi apabila pembangunan tersebut justru meningkatkan kualitas
sosial yang telah ada. Setiap orang yang terlibat dalam pembangunan tersebut,
baik sebagai subjek maupun objek, haruslah mendapatkan perlakuan yang adil. Hal
ini diperlukan agar tercipta suatu stabilitas sosial sehingga terbentuk budaya
yang kondusif.
3. Economical Sustainability:
a. Growth
b. Development
c. Productivity
d. Trickle-down
Yaitu pembangunan yang
relative rendah biaya inisiasi dan operasinya. Selain itu, dari segi ekonmomi
bisa mendatangkan profit juga, selain menghadirkan benefit seperti yang telah
disebutkan pada aspek-aspek yang telah disebutkan sebelumnya. Pembangunan ini
memiliki ciri produktif secara kuantitas dan kualitasnya, serta memberikan
peluang kerja dan keuntungan lainnya untuk individu kelas menengah dan bawah.
Pengertian Arsitektur
yang berkelanjutan, seperti dikutip dari buku James Steele Suistainable Architecture,
adalah ”Arsitektur yang memenuhi kebutuhan saat ini, tanpa membahayakan
kemampuan generasi mendatang, dalam memenuhi kebutuhan mereka sendiri.
Kebutuhan itu berbeda dari satu masyarakat ke masyarakat lain, dari satu
kawasan ke kawasan lain dan paling baik bila ditentukan oleh masyarakat
terkait.”
Arsitektur
berkelanjutan merupakan konsekuensi dari komitmen Internasional tentang
pembangunan berkelanjutan karena arsitektur berkaitan erat dan fokus
perhatiannya kepada faktor manusia dengan menitikberatkan pada pilar utama
konsep pembangunan berkelanjutan yaitu aspek lingkungan binaan dengan
pengembangan lingkungannya, di samping pilar pembangunan ekonomi dan sosial.
Berbagai konsep dalam
arsitektur yang mendukung arsitektur berkelanjutan, antara lain dalam efisiensi
penggunaan energi, efisiensi penggunaan lahan, efisisensi penggunaan material,
penggunaan teknologi dan material baru, dan manajemen limbah.
Perlunya lebih banyak
promosi bagi arsitektur berkelanjutan adalah sebuah keharusan, mengingat kondisi
bumi yang semakin menurun dengan adanya degradasi kualitas atmosfer bumi yang
memberi dampak pada pemanasan global. Semakin banyak arsitek dan konsultan
arsitektur yang menggunakan prinsip desain yang berkelanjutan, semakin banyak
pula bangunan yang tanggap lingkungan dan meminimalkan dampak lingkungan akibat
pembangunan. Dorongan untuk lebih banyak menggunakan prinsip arsitektur
berkelanjutan antara lain dengan mendorong pula pihak-pihak lain untuk
berkaitan dengan pembangunan seperti developer, pemerintah dan lain-lain.
Mereka juga perlu untuk didorong lebih perhatian kepada keberlanjutan dalam
pembangunan ini dengan tidak hanya mengeksploitasi lahan untuk mendapatkan
keuntungan sebanyak-banyaknya tanpa kontribusi bagi lingkungan atau
memperhatikan dampak lingkungan yang dapat terjadi.
Sebagai proses
perubahan, pembangunan berkelanjutan harus dapat menggunakan sumber daya alam,
investasi, pengembangan teknologi, serta mampu meningkatkan pencapaian
kebutuhan dan aspirasi manusia. Dengan demikian, arsitektur berkelanjutan
diarahkan sebagai produk sekaligus proses berarsitektur yang erat mempengaruhi
kualitas lingkungan binaan yang bersinergi dengan faktor ekonomi dan sosial,
sehingga menghasilkan karya manusia yang mampu meneladani generasi
berarsitektur di masa mendatang.
Proses keberlanjutan
arsitektur meliputi keseluruhan siklus masa suatu bangunan, mulai dari proses
pembangunan, pemanfaatan, pelestarian dan pembongkaran bangunan. Visi
arsitektur berkelanjutan tidak saja dipacu untuk mengurangi emisi gas rumah
kaca (greenhouses effect), juga mengandung maksud untuk lebih menekankan
pentingnya sisi kualitas dibanding kuantitas ditinjau dari aspek fungsional,
lingkungan, kesehatan, kenyamanan, estetika dan nilai tambah.
Secara normatif, hal
ini sudah terakomodasi dalam peraturan perundangan seperti ketentuan tentang
fungsi bangunan gedung, persyaratan tata bangunan yang berkaitan dengan aspek
lingkungan dan estetika pada berbagai skala dan cakupan baik ruangan, bangunan,
lingkungan, maupun persyaratan keandalan bangunan gedung yang meliputi
keselamatan, kesehatan, kenyamaman dan kemudahan. Dari sisi ini, kesadaran
faktor manusia dikedepankan dibanding faktor lain. Hal ini mengingat paradigma
yang juga sudah berubah dan mengalami perkembangan yang awalnya sebagai
paradigma pertumbuhan ekonomi, kemudian bergeser ke paradigma kesejahteraan. Di
era reformasi dan demokratisasi politik di Indonesia, mulai bergeser ke pola
paradigma pembangunan yang berpusat pada manusia (people centered
development paradigm) yang lebih bernuansa pemberdayaan komitmen
internasional.
Penerapan arsitektur
berkelanjutan diantaranya:
1. Konsep
Secara umum,
pengertian dari arsitektur berkelanjutan adalah sebuah konsep terapan dalam
bidang arsitektur untuk mendukung konsep berkelanjutan, yaitu konsep
mempertahankan sumber daya alam agar bertahan lebih lama, yang dikaitkan dengan
umur potensi vital sumber daya alam dan lingkungan ekologis manusia, seperti
sistem iklim planet, sistem pertanian, industri, kehutanan, dan tentu saja
arsitektur. Kerusakan alam akibat eksploitasi sumber daya alam telah mencapai
taraf pengrusakan secara global, sehingga lambat tetapi pasti, bumi akan
semakin kehilangan potensinya untuk mendukung kehidupan manusia, akibat dari
berbagai eksploitasi terhadap alam tersebut.
Arsitektur
berkelanjutan merupakan konsekuensi dari komitmen internasional tentang
pembangunan berkelanjutan, karena arsitektur berkaitan erat dan fokus
perhatiannya kepada faktor manusia dengan menitikberatkan pada pilar utama
konsep pembangunan berkelanjutan yaitu aspek lingkungan binaan dengan
pengembangan lingkungannya, di samping pilar pembangunan ekonomi dan sosial.
Pembangunan
berkelanjutan itu sendiri adalah suatu pola penggunaan sumber daya yang
bertujuan untuk memenuhi kebutuhan manusia sambil menjaga lingkungan sehingga
kebutuhan tersebut dapat dipenuhi tidak hanya di masa kini, tetapi juga untuk
generasi mendatang. Istilah ini digunakan oleh Komisi Brundtland yang
menciptakan apa yang telah menjadi yang paling sering dikutip definisi
pembangunan berkelanjutan sebagai pembangunan yang “memenuhi kebutuhan sekarang
tanpa mengkompromikan kemampuan generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhan
mereka sendiri.
2. Material
Dalam efisiensi
penggunaan material :
1
Memanfaatkan material sisa untuk digunakan juga dalam
pembangunan, sehingga tidak membuang material, misalnya kayu sisa dapat
digunakan untuk bagian lain bangunan.
2
Memanfaatkan material bekas untuk bangunan, komponen lama yang
masih bisa digunakan, misalnya sisa bongkaran bangunan lama.
3
Menggunakan material yang masih berlimpah maupun yang jarang
ditemui dengan sebaik-baiknya, terutama untuk material seperti kayu.
Dalam penggunaan
teknologi dan material baru:
1
Memanfaatkan potensi energi terbarukan seperti energi angin,
cahaya matahari dan air untuk menghasilkan energi listrik domestik untuk rumah
tangga dan bangunan lain secara independen.
2
Memanfaatkan material baru melalui penemuan baru yang secara
global dapat membuka kesempatan menggunakan material terbarukan yang cepat
diproduksi, murah dan terbuka terhadap inovasi, misalnya bambu.
3. Konstruksi
•
Kontribusi Bidang Konstruksi Terhadap Kerusakan Alam
1
Pengambilan material
2
Proses pengolahan material
3
Distribusi material jadi dari sumbernya kelokasi pembangunan
4
Proses konstruksi
5
Pengambilan lahan untuk bangunan
6
Konsumsi energi sejak saat dimulai bangunan dipakai
•
Konstruksi Berkelanjutan, menurut UNEP (United Nations
Environment Programme) adalahcara industri konstruksi untuk berkembang mencapai
kualitas pembangunan berkelanjutan denganmemperhitungkan pelestarian
lingkungan, sosial ekonomi, dan isu budaya. Secara spesifik hal ini melibatkan
isu seperti desain, manajemen bangunan, material, kualitas operasional
bangunan, konsumsi energi, dan sumber daya alam.
•
Konstruksi Berkelanjutan Dalam Konteks Arsitektur
1
Arsitektur bukanlah suatu entitas yang lepas dan mandiri. Keberadaannya
harus menjadi kesatuan integral dengan sekitarnya, baik secara sosial, spasial
maupun lingkungan.
2
Berarsitektur dengan memperkuat nilai-nilai Kebersamaan.
3
Berarsitektur dengan menghargai ekspresi/identitas budaya
sebagai cerminan nilai-nilai transenden.
4
Menggunakan bahan dan keterampilan lokal.
5
Menghargai pepohonan sama dengan menghargai kehidupan.
6
Adaptif terhadap iklim secara aktif dan kreatif.
7
Menggunakan bahan bekas dan komponen lama.
8
Menggunakan bahan daur ulang bekas limbah.
9
Menggunakan bahan secermat mungkin tanpasisa, tanpa limbah.
10
Menggunakan desain padat karya agar dapat membuka lapangan
pekerjaan dan mengurangi penggunaan bahan-bahan industri missal.
11
Mendesain satu ruang dengan banyak fungsi (multifungsi).
12
Desain opan plan atau terbuka (tanpa sekat).
13
Membaca potensi masa depan: bambu menjadi pengganti kayu.
•
Tindakan-Tindakan Untuk Mendukung Konstruksi Berkelanjutan
1
Dari mana dan bagaimana produsen mengambilbahan dasar material
2
Transportasi bahan dasar material
3
Limbah produksi
4
Dapatkah sumber daya yang diambil diperbaharui
5
Perlakuan terhadap pekerja setempat
6
Transportasi dari sumber ke lahan konstruksi
7
Mengoptimalkan penggunaan material termasuk sisanya.
8
Re-use dan Re-cycle
9
Gunakan lahan sesedikit mungkin, secukup mungkin
Sumber:
http://riandito.blogspot.co.id/2009/10/sustainable-architecture_16.html
sittinur.blogspot.com/2012/07/kumpulan-definisi-arsitektur.html
rezaprimawanhudrita.wordpress.com/2010/01/25/pengertian-kaidah-dan-konsep-arsitektur-berkelanjutan/
https://rizkilesus.wordpress.com/2010/04/05/konsep-arsitektur-berkelanjutan-sustainable-architecture/